![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_FMZfkGfndA0_OoAMropTknYuJawtbFSACskkGJ37jgafSqr4UqCmSNxvs5N4k1qXfqcoxl5AXIYsiVryEDvEUR7SnEdiKliKBANO4gfU_yOaPKiaiCamdCYv7DGXsCExZitAflPCiNc/s200/images.jpg)
Sekarang saya sedang bertugas di sebuah puskesmas di kota ini, puskesmasnya nyaman asri banyak tanaman dan pohon rindang di sini, walaupun letaknya di tengah kota. ada satu pohon yang paling besar, rindang sekali. Melihat pepohonan yang rindang, saya teringat akan sebuah kisah....
Suatu hari yang panas kerontang, seorang sufi duduk sendiri beristirahat dan sedikit bergumam di bawah pohon beringin yang rindang. "mengapa pohon yang begini besar, memiliki buah yang begitu kecil sedangkan buah labu memiliki pohon yang kecil bahkan dapat melayang saat tersapu angin..." pertanyaan tersebut terus menginggapi sufi itu, sampaii-sampai ia berprasangka mungkin Tuhan tak adil. beberapa saat kemudian, bersama dengan hembusan angin yang landai menerpa pipi, jatuhlah buah pohon beringin tersebut mengenai hidung sufi tersebut. sontak ia menjawab "sekarang aku mengerti...".
Sahabat, haruskah kita mesti ditimpa oleh "buah pohon beringin" dulu, baru kita mau berhenti untuk mengeluh, dengan segala keluh-kesah, bahkan terkadang kita beranggapan Tuhan tidak adil?... sekali lagi sobat, haruskah "buah pohon beringin" jatuh menimpa hidung kita sehingga dapat membuat kita tersadar untuk tidak mengeluh... sobat mari buka cakrawala kita dan Bersyukurlah....
Suatu hari yang panas kerontang, seorang sufi duduk sendiri beristirahat dan sedikit bergumam di bawah pohon beringin yang rindang. "mengapa pohon yang begini besar, memiliki buah yang begitu kecil sedangkan buah labu memiliki pohon yang kecil bahkan dapat melayang saat tersapu angin..." pertanyaan tersebut terus menginggapi sufi itu, sampaii-sampai ia berprasangka mungkin Tuhan tak adil. beberapa saat kemudian, bersama dengan hembusan angin yang landai menerpa pipi, jatuhlah buah pohon beringin tersebut mengenai hidung sufi tersebut. sontak ia menjawab "sekarang aku mengerti...".
Sahabat, haruskah kita mesti ditimpa oleh "buah pohon beringin" dulu, baru kita mau berhenti untuk mengeluh, dengan segala keluh-kesah, bahkan terkadang kita beranggapan Tuhan tidak adil?... sekali lagi sobat, haruskah "buah pohon beringin" jatuh menimpa hidung kita sehingga dapat membuat kita tersadar untuk tidak mengeluh... sobat mari buka cakrawala kita dan Bersyukurlah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar